Deteksi24.com, PEKANBARU – Aksi demo massa Forum LSM Riau Bersatu, di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Kamis (12/09/2024) lalu menyisakan persoalan belum direspon seriusnya tuntutan massa. Sikap yang dinilai sombong kurang menghargai dan menjurus bohong tersebut membuat geram Ketua Forum LSM Riau Bersatu, Ir Robert Hendriko.
“Minggu depan kami dari Forum LSM Riau Bersatu akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar sekaligus melakukan aksi dan melengkapi berkas laporan tertulis ke pihak APH (aparat penegak hukum),” ujar Ir. Robert Hendriko, Ketua Forum LSM Riau Bersatu, kepada media ini, Jumat (12/9/2024).
Sikap Forum LSM Riau Bersatu
ini sebagai buntut sikap buruk tak beretika yang dipertontonkan Edi Rusma Dinata, mewakili Plt Kepala Dinas Pendidikan, Riau
Roni Rakhmat saat aksi demo. Ketika itu, upaya negosiasi oleh Korlap massa, Indra Gunawan dengan pejabat Disdik Riau untuk meredam massa. Sebagai solusinya akan digelar pertemuan pada Jumat (13/9/2024).
Namun hingga waktu yang ditentukan, pejabat dari Disdik Riau Edi Rusma Dinata, Alfira (Plt Kabid SMA) dan Kabid SMK enggan menunaikan janjinya. Bahkan nomor telepon yang dihubungi tidak direspon.
Kecewa dengan janji busuk Edi Rusma Dinata, Indra Gunawan dan beberapa korlap massa aksi utusan lembaga melakukan konferensi Pers kepada awak media.
Poin pertama yang disampaikan Indra Gunawan, “Kami atas nama DPP Forum LSM Riau Bersatu menganggap kepribadian Edi Rusma Dinata adalah sosok manusia yang tidak patut dihormati dan dihargai, dimana terkesan yang bersangkutan tidak komitmen dengan sebuah janji.
Kedua “kami tetap akan mengawal perkembangan kasus yang saat ini terjadi di Disdik Riau, dimana menurut pantauan lembaga yang selalu aktif dalam melakukan fungsinya sebagai control sosial atas kegiatan pemerintah melihat ” telah terjadinya pembohongan publik yang dilakukan seluruh sekolah SMA dan SMK sederajat Provinsi Riau yang diduga diperintahkan Disdik Riau kepada seluruh kepala sekolah.
Dalam pengamatan Forum LSM Riau Bersatu saat proses bergulirnya PPDB tahun 2024 website seluruh sekolah hanya aktif satu bulan saat penerimaan siswa/siswi didik baru. Setelah kelulusan diumumkan, seluruh website sekolah tidak aktif, poin terhadap website sekolah, dalam tampilan pertama penerimaan siswa di sekolah tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Dimana di website pengumuman sekolah hanya menerima 25 orang siswa per lokal, namun fakta di lapangan saat ini jumlah siswa per lokal di sekolah di isi mulai 35 sampai 40 orang siswa.
Ketiga “dari informasi yang didapatkan, diduga pihak Disdik Riau menerima 10 persen dari pengadaan seragam sekolah SMA dan SMK sederajat, dimana anggaran baju seragam sekolah harganya Rp 1.750.000 rupiah.
Keempat, “diduga ada pihak APH bermain proyek di Disdik Riau dan diduga mendapatkan banyak paket kegiatan.
Kelima “Diduga Edi Rusma Dinata yang mengatur seluruh paket kegiatan di Disdik Riau, baik kegiatan APBD, APBN mau kegiatan DAK. Meskipun swakelola dana DAK dikelola sekolah, diduga pihak Disdik Riau terlibat dalam kegiatan tersebut.
Keenam “Modus sekolah yang diketahui Disdik Riau terkait pungli di sekolah yaitu berupa uang perpisahan, dan bentuk kutipan lainnya.
Dari beberapa uraian di atas, DPP Forum LSM Riau Bersatu masih memiliki serangkaian kegiatan di Disdik Riau yang sangat fatal, ucap Indra Gunawan.
Diakhir penyampaiannya Indra Gunawan menegaskan, buntut dari etika yang dipertontonkan Edi Rusma Dinata kepada Forum LSM Riau Bersatu, dalam waktu dekat ini lembaganya turun ke jalan untuk melakukan aksi dan melengkapi berkas laporan tertulis ke pihak APH.
“Target lembaga kita kedepannya agar meminta kepada PJ Gubernur Riau untuk mengantikan Roni Rahkman, Edi Rusma Dinata, Alfira (Plt Kabid SMA) dan Kabid SMK merangkap ketua panitia PPDB tahun ajaran 2024-2025,” tutup Indra Gunawan.(**)